Budaya Perusahaan jika dapat
diimplementasikan dengan baik, akan menjadi barang yang sangat berharga dan
dapat meningkatkan performa perusahaan Anda. Sebagaimana dikutip hbr.org
disebutkan bahwa Budaya Perusahaan berperan hingga 20 dan 30 persen untuk
membentuk perbedaan kinerja jika perusahaan yang berbeda dibandingkan.
Apakah itu budaya? Setiap poin dalam budaya perusahaan adalah unik dan
merupakan gabungan dari banyak faktor yang diramu untuk menjadi satu, ke sebuah
arah yang sama. Dan meskipun budaya terdiri dari berbagai macam faktor,
terdapat enam komponen yang menjadi komposisi dari budaya, sehingga budaya
tersebut dapat dikatakan sebagai budaya yang hebat.
1.
Visi
Sebuah
budaya yang baik diawali dengan sebuah visi atau misi yang jelas dan bermakna.
Meskipun simple, visi bisa menjadi sebuah guidance dalam menentukan keputusan
apa yang akan kita ambil. Visi yang baik juga akan membantu perusahaan
mengenali konsumen, suplier, dan stakeholders. Beberapa perusahaan nonprofit
memiliki vision statement yang singkat dan sederhana, misalnya saja Alzheimer
Association yang mengusung visi “a world without Alzheimer’s”. Vision Statement
bisa jadi sangat simpel, tetapi sangat prinsipil dalam membangun budaya yang
baik.
2.
Nilai (Value)
Value
perusahaan adalah tulang belakang dari sebuah budaya. Sementara Visi
mendefinisikan tujuan, nilai memberikan guidelines untuk memandu perilaku
karyawan dalam mewujudkan visi tersebut.
3.
Praktek
Sebuah
value atau nilai-nilai yang dianut perusahaan tidak akan menjadi penting
apabila tidak dibarengi dengan praktik. Ketika perusahaan mengatakan bahwa
“people are our greatest asset”, maka seharusnya perusahaan tersebut juga mau
melakukan investasi yang visibel terhadap karyawannya. Wegner’s bisa menjadi
contoh yang baik dalam hal penerapan value ini. Menempatkan “caring” dan
“respect” sebagai value perusahaan, maka hal itulah yang dipraktikkan oleh
karyawannya. Tidak mengherankan apabila Wegner’s berhasil meraih penghargaan
sebagai The fifth best company to work for dari Majalah Fortune.
4.
People
Tidak
ada satu perusahaan pun di dunia ini yang bisa membangun budaya yang hebat
tanpa tersedianya orang-orang yang mau dan mampu memasukan nilai perusahaan
dalam tingkah laku sehari-hari. Menurut Charles Ellis, seperti
tercatat dalam review mengenai bukunya, What it Takes: Seven Secrets
of Success from The World’s Greatest Professional Firms, perusahaan
terbaik adalah perusahaan yang sangat fanatik dalam hal rekrutmen. Dalam proses
wawancara bahkan mereka menyediakan 8-20 interviewer untuk mewawancara
kandidat. Mendapatkan kadidat yang dapat beradaptasi dengan mudah terhadap
budaya perusahaan memang menguntungkan bagi perusahaan, salah satunya adalah
mengurangi turn over.
5.
Narasi atau cerita di balik budaya perusahaan
Setiap
organisasi memiliki sejarah yang unik, cerita yang unik. Cerita tersebut dapat
diramu menjadi sebuah narasi yang dapat dipakai untuk membangun sebuah budaya
yang hebat. Elemen dar narasi bisa saja berbentuk formal maupun informal.
Formal seperti apa yang dilakukan Coca Cola, yang memilki World Coke Museum dan
informal seperti cerita tentang awal mula kekaguman Steve Jobs dengan kaligrafi
yang kemudian memberikan andil terhadap bentuk budaya perusahaan di Apple.
6.
Place
Mengapa
setiap perusahaan memiliki design tempat kerja yang berbeda-beda? Mengapa
Google memiliki tempat kerja yang memungkinkan karyawannya untuk rileks dan
bersantai? Dan mengapa Pixar menyediakan sebuah atrium yang sangat besar
sehingga karyawan dapat berjalan-jalan, berlari bertemu dengan karyawan lain
dengan jalan yang sangat informal? Jawabannya adalah, bagaimanapun bentuk
tempat kerja , yang jelas hal itu dihubungkan dengan budaya yang dianut oleh
perusahaan. Misalnya saja kondisi ruangan yang terbuka. Arsitektur seperti itu
cocok untuk mendorong adanya perilaku kolaboratif.
Letak
geografis suatu perusahaan pun menentukan budaya yang dianut. Budaya yang
berlaku di suatu negara, berpengaruh terhadap budaya di sebuah perusahaan.
Selain
enam faktor yang disebutkan di atas, masih banyak faktor lain yang mendasari
terbentuknya sebuah budaya yang hebat dan berkelangsungan dalam perusahaan.
Akan tetapi, dengan enam hal ini perusahaan akan memiliki basis yang cukup kuat
untuk membangun sebuah budaya.
0 comments:
Post a Comment