Kebanyakan orang seringkali
lupa betapa pentingnya kepemimpinan dalam dirinya sendiri. Kepemimpinan itu
penting, apalagi saat seseorang dihadapkan pada posisi menjadi seorang pemimpin
bagi sebuah tim kerja. Kepemimpinan itu bukan hanya sekedar mampu mengarahkan
orang lain untuk melakukan hal-hal untuk mencapai tujuan. Jauh daripada itu,
seorang pemimpin harus mampu merencanakan, memotivasi, dan memahami apa yang
harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Persepsi
lain yang kerap kali dipakai orang sebagai alasan tidak menjadi seorang
pemimpin yang baik adalah kepemimpinan didapatkan dari lahir atau yang biasa
disebut sebagai talenta. Sesungguhnya ini hanyalah klise bagi orang-orang pesimis karena pada
kenyataannya kepemimpinan itu dapatlah dipelajari. Beruntunglah orang-orang
yang dilahirkan dengan kemampuan memimpin yang baik, namun semuanya akan
sia-sia saja kalau orang tersebut tidak mau mengasahnya menjadi suatu kemampuan
yang lebih baik lagi.
Pembelajaran
tersebut tentu harus dimulai dari keinginan diri sendiri untuk memulai langkah
pertama tersebut, untuk mau mencoba dan berkomitmen melanjutkan langkah pertama
itu. Mengapa diperlukan komitmen? Karena pembelajaran adalah proses yang
berkesinambungan, berkelanjutan sampai kepada suatu titik dikatakan berhasil.
Proses tersebut bukan hanya sehari, dua hari, namun terus-menerus. Selama
pembelajaran, seseorang akan dihadapkan pada kegagalan yang seringkali
menjatuhkan mental (yang ternyata lebih menyakitkan daripada luka fisik)
sebagai bagian darinya.
Langkah
pertama yang harus diambil adalah cari tahu apa makna pemimpin bagi orang lain.
Kemudian tanyakan pada dirimu sendiri, sejauh mana dirimu saat ini dari makna
seorang pemimpin tersebut. Nilai ‘baik’ dalam kepemimpinan itu relatif, karena
interpretasi masing-masing pribadi itu berbeda, maka kamu sendiri yang harus
menentukan ukuran ‘baik’ itu dengan mengambil inti sari semua pemahaman orang
mengenai kepemimpinan.
Langkah
kedua, tulis dalam secarik kertas rencana yang harus kamu lakukan untuk menjadi
seorang pemimpin yang baik. Setiap poin rencana itu harus menjadi poin-poin
yang kamu turuti setiap saat layaknya aturan formal lainnya yang melekat.
Langkah terakhir yang harus kamu lakukan adalah mengingat bahwa sesungguhnya
tidak ada deadline dalam pembelajaran ini. Maka kamu-lah
yang menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini.
Saat
kamu berhasil melewati proses pembelajaran, berangsur-angsur kamu akan
menemukan sosok pemimpin tersebut dalam dirimu, karena selama proses tersebut
kamu akan mendorong dirimu sendiri untuk disiplin dan terus belajar setiap
waktu, dimana sama halnya nanti kamu telah memahami bagaimana mendorong dan
mengarahkan orang lain untuk mengejar suatu tujuan. Akhir kata, jika ingin
menjadi pemimpin yang baik bagi orang lain, mulailah dengan menjadi pemimpin (boss) bagi dirimu sendiri.
Selanjutnya, kamu akan terbiasa dan siap menghadapi praktik riilnya.
0 comments:
Post a Comment