Seorang teman bercerita
setiap hari Selasa ia selalu mengalami nasib sial. Entah mobilnya ditabrak
motor, kartu ATM tertelan, atau mood berantakan. Selalu saja ada hal-hal diluar
dugaan yang terjadi di hari itu. Apakah ini karma atau nasib
buruk?
Keputusan
Anda Menciptakan Garis Hidup
Saya ingin mengajak Anda
untuk merenung sejenak sambil mengingat masa lalu. Keputusan-keputusan apa saja
yang membuat diri Anda menjadi orang seperti sekarang ini? Dari serangkaian
keputusan di masa lalu, beberapa diantaranya adalah keputusan penting yang
menentukan arah hidup Anda sekarang.
Beberapa tahun yang lalu,
barangkali Anda memutuskan untuk menikahi seseorang. Pindah dari pekerjaan.
Belajar ke luar negeri. Membuka usaha baru. Atau apa saja. Semua keputusan yang
Anda ambil di masa lalu menghantarkan Anda ke titik dimana Anda berada
sekarang.
Setiap hari kita
mengambil keputusan, baik itu keputusan kecil atau besar. Contohnya, baru saja
Anda memutuskan untuk membaca artikel ini, bukan yang lain. Ada puluhan atau bahkan
ratusan keputusan kita ambil tiap harinya. Yang sering terjadi, hampir semua
keputusan kita ambil tanpa kita sadari alias
auto-pilot....
Proses
Berpikir
Saya ingin mengatakan
bahwa semua keputusan merupakan hasil dari proses berpikir – yang bisa terjadi
sangat cepat sampai kita tidak menyadarinya. Keputusan auto-pilot sekalipun
tetap saja awalnya membutuhkan proses berpikir. Setelah dilakukan berulang-ulang
barulah keputusan itu keluar begitu cepat tanpa kita sadari. Sifatnya jadi
reaksional.
Lantas apa hubungannya
dengan cerita si teman yang selalu diikuti masalah? Yang patut kita sadari
disini, masalah merupakan output dari suatu tindakan yang diawali oleh sebuah
keputusan. Sekarang kita sudah tahu bahwa keputusan ternyata dipengaruhi oleh
cara kita berpikir. Oleh karenanya, ubahlah cara berpikir agar kita terhindar
dari masalah.
Membangun
Cara Berpikir
Seorang pencuri
dijebloskan ke penjara. Tindakan mencurinya itu didasari oleh keputusan untuk
mengambil harta orang lain. Sesungguhnya apa yang ada dibenak pikirannya yang
membuat ia mengambil keputusan seperti itu? Barangkali ia stress, khawatir,
merasa kekurangan sehingga ia mengambil jalan pintas untuk
mencuri.
Artinya semua
pikiran-pikiran yang didasari oleh ketakutan, kekurangan, kejelekan niscaya akan
memunculkan tindakan negatif yang pada akhirnya menghasilkan output negatif
pula.
Anatominya
begini:
Cara berpikir ->
Keputusan -> Tindakan -> Output
Cara
berpikir yang benar menghasilkan output positif. Cara berpikir salah
menghasilkan output negatif.
Membangun cara berpikir
yang benar sebetulnya sederhana saja. Kelilingi pikiran kita dengan kelegaan,
kebebasan, dan kelimpahan. Kita pensiunkan diri ini dari rasa takut dan
khawatir. Kemudian ajak pikiran Anda untuk mencari tahu apakah ada cara lain
yang lebih baik untuk menyelesaikan satu persoalan.
Undang pikiran Anda untuk
brainstorm dengan memunculkan ide-ide baru yang sebelumnya tidak pernah
terbayangkan. Anda akan surprise dengan pilihan kreatifitas yang tiba-tiba
muncul. Selanjutnya, putuskan pilihan mana yang akan ditindaklanjuti. Saya yakin
hasilnya akan membawa kepuasan bagi diri Anda.
0 comments:
Post a Comment