MEMANG tidak semua orang
memiliki kemampuan untuk memotivasi karyawan. Namun begitu, skills ini
bukannya tidak bisa dipelajari. Teknik memotivasi begitu banyak kombinasinya.
Termasuk sekali pun, kalau organisasi sedang mengalami kesulitan likuiditas.
Berikut ini ada tips-tips dalam hal memotivasi karyawan. Paling tidak
teknik ini sudah dijalankan oleh Ilya Pozin pendiri Ciplex, perusahaan digital
marketing and creative agency yang berkantor di Los Angeles, Amerika
Serikat, seperti dituturkannya situs inc.com. Dua tahun lalu, ia menyadari
bahwa dirinya tidak memiliki keterampilan dalam hal memotivasi karyawan. Ia pun
memutuskan untuk meng-hire seorang CEO, Josh.
Josh memiliki pengalaman lebih dari 12 tahun, bergerak di bidang dunia
usaha, termasuk juga menjalankan sebuah departemen besar di Comcast. Ilya
awalnya sanksi apakah keputusannya ini sudah tepat. Apalagi ketika ia berpikir
bahwa kekurangan uang tunai akan membuat sangat sulit untuk meningkatkan moral
para karyawannya. Namun pemikiran ini dipatahkan oleh Josh. Ia menciptakan
gairah bekerja keras sebagai tim yang berkomitmen untuk memajukan perusahaan.
Dengan kesabaran dan seiring berjalannya waktu, apa yang diharapkan Ilya
sedikit demi sedikit mulai menampakkan hasilnya. CEO barunya ini ternyata
memiliki skills dan seni menggerakkan orang. Hasilnya gairah para
pekerjanya kembali bangkit.
Ilya mengaku terus terang bahwa ia banyak belajar dari CEO-nya ini. Biar
tidak penasaran, inilah sembilan hal yang ia pelajari dari CEO-nya tersebut:
1) Be generous with praise. Siapa sih yang tidak senang dipuji, apalagi
ketika karyawan menunjukkan prestasi terbaik. Semua orang ingin menginginkan
pujian, dan kabar gembiranya hal ini tidak terlalu mahal untuk dilakukan.
Pujilah setiap perbaikan yang Anda lihat dari anggota tim Anda. Setelah Anda
memberikan pujian yang membuat mereka nyaman, maka lanjutkan dengan mencoba
memberikan pujian kepada mereka di depan orang lain.
2) Get rid of the managers. Memang sedikit aneh menjalankan proyek tanpa menunjuk
manajer. Tapi ini pantas untuk dicoba. Lepaskan embel-embel pemimpin proyek
atau supervisor dan berdayakan staf Anda untuk bekerja sama sebagai sebuah tim.
Bekerja sama sebagai sebuah tim, pada tingkat yang sama dengan rekan sekerja,
seringkali akan menghasilkan proyek yang lebih baik lebih cepat. Orang akan
datang di awal, lembur, dan mengabdikan lebih banyak energi mereka untuk
memecahkan masalah.
3) Make your ideas theirs. Orang-orang benci diberitahu apa yang harus dilakukan.
Alih-alih memberitahu orang apa yang Anda inginkan, meminta mereka melakukan
cara seperti yang kita inginkan justru terlihat mengabaikan kalau karyawan kita
juga memiliki ide-ide kreativitas. Ubah pertanyaan dari, “Saya ingin Anda untuk
melakukannya dengan cara ini!” berubah menjadi, “Apakah Anda berpikir ini adalah
ide yang baik jika kita melakukannya dengan cara seperti ini?”
4) Never criticize or correct. Cobalah pendekatan langsung untuk mendapatkan respek
dari karyawan yang bersalah dan bangkitkan bahwa ia bisa belajar dari
kesalahannya dan bertekad untuk memperbaiki. Tanyakan, “Apakah itu cara terbaik
untuk menyelesaikan masalah?” Libatkan karyawan ke dalam percakapan yang nyaman
untuk mencari solusi, ketimbang mengedepankan telunjuk jari.
5) Make everyone a leader. Setiap orang pasti punya keunggulan atau kemampuan di
bidangnya masing-masing, yang bisa menjadi nilai jual untuk dirinya. Ketika
seseorang mulai dari nol, lalu kemudian berhasil hingga menjadi seorang
pemimpin maka kisah hidupnya akan menjadi inspirasi atau motivasi bagi orang
lain. Coba review kekuatan para top performers di organsiasi
Anda dan biarkan yang lainnya tahu. Ini akan menjadi semacam role-model
bagi orang lain. Cara ini tentu saja bertujuan untuk motivasi agar karyawan
lain bisa tergerak dan menampikan prestasi puncaknya. Buka kran peluang untuk
itu.
6) Take an employee to lunch once a week. Ajak karyawan untuk makan siang sekali seminggu.
Berikan mereka kejutan. Jangan membuat pengumuman bahwa Anda sedang membangun
sebuah kebijakan baru. Anda bisa berjalan ke salah satu karyawan Anda, dan
undang mereka untuk makan siang bersama. Ini cara paling mudah dan akan mereka
ingat dalam waktu lama, bahwa Anda memperhatikan dan menghargai pekerjaan
mereka.
7) Give recognition and small rewards. Kedua teknik ini bisa beragam bentuknya. Berikan
pengumuman apa yang telah dicapai oleh karyawan dalam sebuah meeting.
Atau, jalankan kontes atau permainan internal dan tempatkan hasilnya di papan
tulis sehingga setiap orang bisa melihat. Berikan penghargaan ringan seperti
ajakan makan siang bersama, piala, voucher layanan spa, maupun plakat-plakat
lainnya. Masih banyak trik-trik ringan yang bisa Anda coba, dan tidak selalu
harus mahal.
8) Throw company parties. Sekali-sekali perlu dilakukan kegiatan perusahaan
secara bersama-sama seperti mengatur pesta ulang tahun perusahaan, mengatur
acara sepanjang tahun, atau melibatkan ke dalam event-event perusahaan lainnya.
Bila diperlukan, adakanlah acara piknik perusahaan atau semacam family
gathering. Hal ini bisa mempererat kebersamaan antara pimpinan dan
karyawan serta antara sesama karyawan itu sendiri. Organisasikan kegiatan ini
dengan mengajak para karyawan dan libatkan mereka ke dalam perannya
masing-masing.
9) Share the rewards—and the pain. Ketika perusahaan Anda berjalan dengan sangat baik,
coba rayakanlah. Ini adalah waktu terbaik untuk membiarkan semua orang tahu
bahwa Anda bersyukur atas kerja keras mereka. Sebaliknya, jika ada musibah,
berita duka atau bentuk kekecewaan lainnya, berbagi jugalah. Karyawan pun
berhak untuk tahu. Jika Anda mengharapkan kinerja tinggi, tim Anda layak untuk
mengetahui di mana perusahaan sedang berdiri. Bersikaplah jujur dan
transparan.
Tentu saja masih banyak kombinasi dan inspirasi dari teknik memotivasi
karyawan yang bisa diambil dari lingkungan kerja. Banyak kearifan lokal yang
mungkin belum dimunculkan, galilah. Tinggal kemauan untuk mencoba. Silahkan
berkreasi di dalam organisasi Anda
0 comments:
Post a Comment