Ada
4 orang mahasiswa yang kebetulan telat ikut ujian semester karena bangun
kesiangan. Mereka lantas menyusun strategi untuk kompak kasih alasan yang sama
agar dosen mereka berbaik hati memberi ujian susulan.
Mahasiswa A: “pak, maaf
kami telat ikut ujian semester.”
mahasiswa B: “iya pak. Kami
berempat naik angkot yg sama dan ban angkot…nya meletus.”
Mahasiswa C: “iya kami
kasihan sama supirnya…. Jadinya kami bantu dia pasang ban baru.”
Mahasiswa D: “oleh karena
itu kami mohon kebaikan hati bapak untuk kami mengikuti ujian susulan.”
Sang dosen berpikir sejenak
dan akhirnya memperbolehkan mereka ikut ujian susulan. Keesokan hari ujian susulan
dilaksanakan, tapi keempat mahasiswa diminta mengerjakan ujian di 4 ruangan yg
berbeda.
“Ah, mungkin biar tidak
menyontek,” pikir para mahasiswa. Ternyata ujiannya cuma ada 2 soal. Dengan
ketentuan mereka baru diperbolehkan melihat dan mengerjakan soal kedua setelah
selesai mengerjakan soal pertama.
Soal pertama sangat mudah
dengan bobot nilai 10. Keempat mahasiswa mengerjakan dengan senyum senyum.
Giliran membaca soal kedua
dengan bobot nilai 90. Keringat dingin pun mulai bercucuran.
Di soal kedua tertulis:
“Kemarin, ban angkot
sebelah mana yang meletus..?
*Hikmah: Sekecil apapun
kebohongan yg kita lakukan tetap akan terungkap. Dan sebuah kebohongan bukanlah
solusi dalam menyelesaikan masalah namun akan menambah masalah. Dan kejujuran
itu lebih indah, Setidaknya akan membuat kita lega setelah jujur..
0 comments:
Post a Comment