Jika
ditanya tentang keinginan, semua orang memiliki keinginan. Namun, jika kita
bicara pencapaian, kita sering kali melihat, bahkan pada diri kita sendiri,
ternyata kita sering kali tidak mencapai apa yang kita inginkan, bahkan mandek
pada kondisi yang sama terus menerus. Semua orang memiliki motivasi untuk
meraihnya. Namun kenapa, apa yang kita ingin tidak pernah tercapai? Kita mandeg
alias macet. Kita ingin bergerak, namun tidak pernah bergerak. Kita ingin
melangkah namun tidak pernah terayun langkah ini.
Sebagian
orang bisa melangkah. Sebagian orang bisa bergerak. Namun seperti berlari di
tempat. Dia sibuk tetapi tidak menghasilkan. Dia cape, tetapi tidak ada bayaran
atas kelelahan yang menderanya.
Apa
yang salah?
Mari
coba kita renungkan, bagaimana hati, mindset, dan tindakan kita dimasa lalu.
Mengapa tidak juga bergerak meraih apa yang kita inginkan? Apa penyebab kita
selalu mandeg? Coba periksa, apakah salah satu atau lebih penyebab dibawah ini
ada pada diri Anda?
Kurang Bersyukur Terhadap Apa Yang Anda Miliki
Dan
(ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS. Ibrahim:7)
Bisa
jadi kita telah berusaha, namun karena kita tidak mensyukuri nikmat yang ada,
Allah belum mengijinkan kita untuk menambah nikmat yang baru. Bagaimana akan
diberikan nikmat yang baru, jika nikmat yang ada saja tidak kita syukuri. Kalau
pun Anda tetap diberikan nikmat baru, meski tidak bersyukur, itu jauh lebih
bahaya sebab nikmat tersebut akan berubah menjadi azab-Nya baik di dunia dan di
akhirat. Syukur, bukan hanya akan menambah nikmat, namun menyelamatkan kita
dari azab-Nya yang pedih. Maka, mari kita syukuri nikmat yang ada pada diri
kita. Besar, nikmat yang kita miliki itu besar. Seringkali kita sendiri yang
menyepelekan nikmat-nikmat itu dengan mengeluh dan mengingkarinya. Orang yang
mengingkari nikmatnya diantara lain suka protes untuk mendapatkan yang lebih,
protes ingin nikmat yang lain, atau protes karena merasa sedikit. Mengeluh dan
mengeluh.
Bersyukurlah,
insya Allah kita akan mendapatkan yang lebih banyak. Janji Allah pasti benar.
Tidak Sabar Terhadap Kondisi
Kadang,
kondisi memang tidak kondusif. Seolah tidak mendukung kita untuk meraih impian.
Orang-orang di sekitar kita tidak mendukung. Cuaca tidak mendukung. Kondisi
politik tidak mendukung. Kondisi ekonomi tidak mendukung. Pokoknya, semua terasa
tidak mendukung kita untuk meraih impian.
Lalu
bagaimana?
Jawabannya
ada bersabar. Sabar bukan berarti diam, tetapi teguh pada kebenaran. Anda akan
selalu bertanya, apa yang seharusnya saya lakukan pada kondisi seperti ini?
Orang yang sabar akan memiliki prinsip, yang penting bukan apa yang terjadi
pada diri Anda, tetapi bagaimana Anda menyikapinya dengan cara yang benar. Maka
Anda akan menemukan jalan, bagaimana pun kondisi yang ada. Sebaliknya, orang
yang tidak sabar, akan sibuk menyalahkan kondisi, merasa dirinya menjadi
korban sehingga akhirnya dia menyerah dan tidak pernah bergerak.
Melupakan Bahwa Hidup Adalah Ibadah
Meski
kita harus memiliki tujuan dalam hidup, namun orientasi hidup kita sesungguhnya
adalah pada proses, yaitu amal kita. Tujuan diciptakan kita adalah untuk
beribadah, artinya untuk beramal atau dengan kata lain berproses. Orang yang
lupa bahwa tugas pokok dia untuk beribadah, dia hanya akan mudah berhenti.
Orientasi dia hanya hasil dan kemudahan. Saat hasil tidak terlihat, dia berhenti.
Saat kemudahan tidak dirasa, dia akan berhenti. Berbeda dengan orang yang
orientasi ibadah, seberat apa pun akan dia lakukan, sebab itu tidak akan
sia-sia selama melakukan dengan ikhlas.
Menyerah Pada Ketakutan
Salah
satu penyebab utama kenapa orang tidak bertindak atau bertindak namun tidak
sepenuh hati, karena dia menyerah pada ketakutan. Saya katakan menyerah, sebab pada
dasarnya semua orang itu takut, hanya saja ada yang menyerah ada juga yang
tidak menyerah. Setiap yang kita lakukan akan selalu mengandung resiko. Jika
Anda ingin meraih apa yang Anda inginkan, maka Anda harus berani mengambil
resiko, tidak boleh tidak.
Kurang Percaya Diri
Kepercayaan
diri ibarat gigi persneling pada kendaraan Anda. Anda bisa menaikan kecepatan
jika gigi persneling Anda pindah ke gigi yang lebih tinggi. Begitu juga dengan
diri Anda, jika Anda tidak meningkatkan kepercayaan diri Anda, maka Anda tidak
akan pernah berubah. Anda akan terus mandeg. Jika Anda tidak mau mandeg lagi,
maka tingkatkan kepercayaan diri Anda, sebab kepercayaan diri itu adalah
kondisi dasar untuk sukses. Sukses ada dipengaruhi sejauh mana Anda percaya
diri.
Terus Melihat Ke Belakang
Bisakah
Anda mengendarai kendaraan hanya dengan melihat kaca spion? Tidak. Anda akan
berhenti karena Anda akan menabrak apa yang ada di depan. Anda boleh melihat ke
belakang, namun hanya sekali-kali saja, jangan terus melihat ke belakang, sebab
bukan ke sana tujuan Anda. Tujuan Anda adalah di depan, maka lihatlah ke depan.
Artilah lihatlah masa depan, pikirkan apa yang bisa Anda lakukan untuk masa
depan yang baik, dan ambilah tindakan untuk meraihnya.
Tujuan Yang Tidak Jelas
Anda
tidak akan pernah membidik target Anda, jika Anda tidak bisa melihat target Anda
dengan jelas. Begitu juga dalam bisnis, karir, dan aspek kehidupan lainnya.
Jika kita tidak memiliki target yang jelas, Anda akan kesulitan untuk
mendapatkannya.
Selalu Mencari Tongkat Ajaib
Salah
satu penyakit yang membuat kita mandeg adalah selalu mencari tongkat ajaib.
Tongkat ajaib yang dimaksud adalah mencari cara mudah, tanpa usaha keras, dan
tanpa mengeluarkan modal. Pengen hasil besar tanpa mau ribet dan/atau
berkorban. Dia akan sibuk, namun bukan sibuk meraih impiannya, tetapi sibuk
mencari tongkat ajaib untuk mendapatkan impiannya. Apa yang terjadi, dia tidak
akan pernah kemana-mana karena tongkat ajaib itu tidak ada. Dia hanya membuang
waktu saja.
Terlalu Sibuk Untuk Mengasah Gergaji
Jangan
seperti si penebang kayu, yang produktivitasnya terus menurun karena gergajinya
yang sudah mulai tumpul. Namun, saat disarankan untuk mengasah gergaji, dia
bilang sibuk. Maka tidak aneh jika produktivitasnya akan rendah terus. Sama
seperti kebanyakan orang yang sering beralasan terlalu sibuk untuk membaca buku,
mengikuti pelatihan, menonton video pendidikan, dan sebagainya. Selain alasan
terlalu sibuk, biasanya alasannya adalah tidak punya uang (atau tidak
memprioritaskannya).
Jika
Anda ingin maju atau tidak mandeg lagi, Anda harus meningkatkan level Anda. Jangan
berharap akan mengalami kemajuan jika level Anda tidak pernah meningkat.
0 comments:
Post a Comment