Konon di tengah hutan, bunga mawar
menertawakan pohon cemara seraya berkata;
“Meskipun anda tumbuh begitu tegap, tetapi anda tidak memiliki keharuman sehingga tidak dapat menarik kumbang dan lebah untuk mendekat.”
Pohon cemara diam saja.
Demikianlah bunga mawar di mana-mana menyiarkan dan menceritakan tampak buruk
pohon cemara, sehingga membuat pohon cemara tersingkir dan menyendiri di tengah
hutan.
Ketika musim dingin datang
dan turun salju yang lebat, bunga mawar yang sombong sangat sulit
mempertahankan kehidupannya. Demikian pula dengan pohon dan bunga-bunga
lainnya. Hanya pohon cemara yang masih tegak berdiri di tengah badai dingin
yang menerpa bumi.
Di tengah malam yang sunyi,
salju berbincang-bincang dengan pohon cemara. Salju berkata; ” Setiap tahun
saya datang ke bumi ini, selalu melihat kemakmuran dan keramaian di bumi
berubah wajah. Hanya gersang dan sunyi senyap yang menyelimuti bumi. Namun,
kamulah satu-satunya yang dapat melewati ujian saya dan berdiri tegak hingga
dapat menahan segala macam tekanan alam. Begitu pula alam kehidupan dan manusia
selalu mengalami perubahan.”
Sedih dan gembira selalu
datang silih berganti; hanya dengan keteguhan jiwa dan pikiran, kebahagiaan itu
dapat diraihnya. Caci maki dan fitnah tidak dapat menjatuhkan orang yang kuat.
Ungkapan Timur berkata : ” Menengadah ke langit dan membuang ludah” dan
“Menabur debu dengan angin yang berlawanan” ungkapan tersebut mengisahkan
kebodohan-kebodohan yang dilakukan seseorang dan pada akhirnya mencelakakan
dirinya sendiri.
Bunga mawar hanya merasakan
kepuasan dan kecongkakan sejenak, tetapi pohon cemara dapat menghadapi, menerima
dan menahan diri dengan tenang dan sabar.
Pesan Cerita :
Dalam kehidupan
sehari-hari, contoh kecil misalkan dalam pergaulan di KANTOR, kita kadang
mendapatkan hinaan, celaan, fitnah, serangan, sikut kanan, sikut kiri,
pembicaraan yang terdengar maupun yang tidak terdengar, mereka membicarakan
hal-hal buruk tentang kita (dibelakang kita) kepada semua orang yang mungkin
itu tidak benar seperti apa yang mereka pikirkan. Satu yang menjadi pelajaran
buat kita, hendaklah kita belajar dari sifat pohon cemara yang tegar menahan
serangan, baik serangan yang bersifat tindakan, ucapan maupun pikiran ; dan
menjadikannya sesuatu yang sejuk, hangat dan damai. Hadapi semua itu dengan
berlapang dada bagaikan langit besar yang tak bertepi. Bagi anda yang sering melakukan
hal-hal buruk kepada seseorang hendaknya buktikan kebenarannya lalu sampaikan
kepada yang bersangkutan dengan baik untuk melakukan koreksi diri, jangan
terlalu ditebar seperti debu kepada semua orang. Hidup pasti ada akhirnya, oleh
karena itu jalani scenario hidup ini dengan sabar, tegar, berusaha dan
bersyukur. Bila perlu doakan mereka yang melakukan hal-hal buruk kepada kita
agar mendapatkan akhir hidup yang baik.
0 comments:
Post a Comment