Produk yang dihasilkan dari
suatu industri dapat dikategorikan ke dalam 2 golongan besar yaitu produk
berwujud yang dikenal sebagai barang (goods) serta yang kedua dikenal sebagai
produk yang tidak berwujud yang dikenal dengan Jasa (service). Kedua produk ini
yang akan diterima oleh konsumen dengan berbagai respon tergantung dari kualitas
dari produk yang berwujud maupun yang tidak
berwujud.
Kedua produk ini sangat membutuhkan
kualitas yang baik supaya dapat memberikan kepuasan kepada konsumen, yaitu
barang (goods) sesuai dengan harapan konsumen dan jasa (service) yang diberikan
membuat konsumen tersenyum dan tidak complain.
Melalui serangkaian penelitian
terhadap berbagai macam industri jasa Parasuraman, Zeithaml, dan Berry (1985) berhasil
mengidentifikasi sepuluh dimensi pokok kualitas jasa
1.
Reliabilitas, meliputi dua aspek
utama, yaitu kosistensi kinerja (performance) dan sifat dapat dipercaya
(dependability). Hal ini berarti perusahaan mampu menyampaikan jasanya secara
benar sejak awal (right from the first time),memenuhi janjinya secara akurat dan
andal (misalnya, menyampaikan jasa sesuaidengan janji yang disepakati),
menyampaikan data (record) secara tepat, dan mengirimkan tagihan yang akurat.
Sebuah layanan yang diberikan dengan tingkat reliabilitas yang tinggi dapat
mempertahankan nasabah sehingga nasabah menjadi nasabah yang setia dan tidak
mudah berpindah ke perusahaan yang lain. Seseorang yang sudah pernah dikecewakan
melalui pelayanan di sebuah rumah makan, maka pasti dia tidak akan mau untuk
kembai ke rumah makan yang sama. Bahkan lebih parah lagi dia akan mempengaruhi
orang lain dengan menceritakan keburukan yang terjadi. Dampaknya sungguh luar
biasa.
2.
Responsivitas atau daya
tanggap, yaitu kesediaan dan kesiapan para karyawan untuk
membantu para pelanggan dan menyampaikan jasa secara cepat. Beberapa contoh
diantaranya : ketepatan waktu pelayanan, pengiriman slip transaksi secepatnya,
kecepatan menghubungi kembali pelanggan, dan penyampaian layanan secara cepat.
Ternyata responsivenes terbukti sangat berpengaruh terhadap kualitas layanan
suatu barang atau jasa. Layanan yang lambat merupakan mimpi buruk dari seorang
produsen. Begitu juga dengan daya tanggap dalam mengenali kebutuhan atau
permintaan konsumen. Satu kesalahan kecil bisa merusak kepercayaan konsumen
terhadap perusahaan. Dan pastilah hal ini tidak diinginkan. Usahakan setiap
permintaan konsumen bisa terdelivery dengan cepat dan benar sesuai dengan
permintaan konsumen.
3.
Kompetensi, yaitu penguasaan
keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar dapat menyampaikan jasa sesuai
dengan kebutuhan pelanggan. Termasuk didalamnya adalah pengetahuan dan
keterampilan karyawan kontak, pengetahuan dan keterampilan personil dukungan
operasional, dan kapabilitas riset organisasi. Masalah kompetensi berkaitan erat
dengan kemampuan untuk mengembangkan kemampuan diri. Sebelum kita menguasai satu
pengetahuan, jangan harap kita bisa berkembang ke hal yang lain. Kemampuan
manusia sangat tidak terbatas, tetapi kemampuan akan terasah dengan baik dimulai
dari satu pengetahuan ke pengetahuan yang lain. Semakin banyak pengetahuan yang
dikuasai, maka seseorang akan semakin mudah untuk mendalami kebutuhan
customer.
4.
Akses, meliputi kemudahan
untuk dihubungi atau ditemui (approachability) dan kemudahan kontak. Hal ini
berarti lokasi fasilitas jasa mudah dijangkau, waktu mengantri atau menunggu
tidak terlalu lama, saluran komunikasi perusahaan mudah dihubungi (contohnya,
telepon, surat, email, fax, dan seterusnya), dan jam operasi nyaman.
Perusahaan-perusahaan jasa makanan akan memiliki semakin banyak pelanggan saat
berada di lokasi yang cocok. Artinya mudah dijangkau, strategis, saluran
komunikasi ada, dan tentunya saja rasanya enak.
5.
Kesopanan
(courtesy), meliputi sikap santun, respek, atensi, dan
keramahan para karyawan kontak (seperti resepsionis, operator telepon, bell
person, teller bank,kasir, dan lain-lain). Sikap sopan santun merupakan kunci
keberhasilan kita dalam berhubungan dengan pelanggan. Seorang pelanggan sebuah
apotek, bisa kembali lagi ke apotek yang sama karena alasannya sudah cocok
dengan apotekernya, atau senang dilayani dengan petugas apotek yang ramah.
Kesopanan atau atensi akan menghasilkan pelayanan yang sempurna. Tetapi
sebaliknya ketidak sopanan atau tidak ada atensi (cuek) akan merusak
kepercayaan.
6. Komunikasi, artinya menyampaikan
informasi kepada pelanggan dalam bahasa yang mudah mereka pahami, serta selalu
mendengarkan saran dan keluhan pelanggan. Termasuk didalamnya adalah penjelasan
mengenai jasa/layanan yang ditawarkan, biaya jasa, trade off antara jasa dan
biaya, serta proses penanganan masalah potensial yang mungkin
timbul.
7. Kredibilitas, yaitu sifat jujur dan
dapat dipercaya. Kredibilitas mencangkup nama perusahaan, reputasi perusahaan,
karakter pribadi karyawan kontak, dan interaksi dengan pelanggan (hard selling
versus soft selling approach). Kredibilitas harus dimiliki oleh setiap orang
yang mau untuk berhasil dalam berhubungan dengan orang lain, atau yang
mengharapkan memiliki hubungan dalam jangka panjang. Sekali seseorang kedapatan
tidak jujur atau berbohong, maka orang lain tidak akan percaya lagi kepadanya.
Apabila itu menyangkut suatu perusahaan (corporate) yang tidak jujur terhadap
konsumennya, bisa kita bayangkan apa yang akan terjadi berikutnya. Pastilah
konsumen akan lari dari perusahan tersebut.
8. Keamanan
(security), yaitu bebas dari bahaya, risiko atau
keragu-raguan. Termasuk didalamnya adalah keamanan secara fisik (physical
safety), keamanan financial (financial security), privasi, dan kerahasiaan
(confidentiality). Faktor keamanan ini berpengaruh juga terhadap kualitas produk
atau jasa. Semakin tidak aman suatu produk atau jasa, maka konsumen tidak akan
memilihnya.
9. Kemampuan memahami pelanggan, yaitu
berupaya memahami pelanggan dan kebutuhan spesifik mereka, memberikan perhatian
individual, dan mengenal pelanggan regular.
10. Bukti
fisik (tangibles), meliputi penampilan fasilitas fisik,
peralatan, personil, dan bahan-bahan komunikasi perusahaan (seperti kartu
bisnis, kop surat, dan lain-lain
10 Faktor di atas yang
membangun Dimensi Service Quality harus diperhatikan baik-baik oleh setiap
pemilik perusahaan apabila berkeinginan produk / jasanya menjadi yang terbaik.
Dimensi Service
Quality akan membangun satu produk / jasa dengan kualitas yang
mantap.
0 comments:
Post a Comment