A goal
is not always meants to be reached, it often serves simply as something to aim
at.
(Target tak
selalu bisa dicapai, tetapi itu adalah hal sederhana yang penting untuk
mengarahkan pada titik sasaran menuju
kesuksesan)
Pakar terkenal yang menelurkan teori
motivasi adalah David C. McClelland (1917-1998). Ia memelopori pemikiran tentang
motivasi kerja, mengembangkan teori dan model motivasi untuk pencapaian, dan
mengumandangkan perbaikan-perbaikan metoda dalam mengkaji perkerja, mengajarkan
pengujian dan pengkajian berdasarkan kompetensi, serta dengan gigih menekankan
bahwa itu lebih baik dari pada tes IQ atapun tes kepribadian tradisional. Idea
McClelland secara luas dipakai di berbagai organisasi, dan sangat dekat
hubungannya dengan teori Frederick
Herzberg.
David McClelland biasanya dikaitkan
dengan idenya yang menggambarkan 3 tipe kebutuhan motivasi, yang dituangkan
dalam bukunya The Achieving Society (1951):
- Achievement motivation (n-ach)
- Authority/power motivation (n-pow)
- Affiliation motivation (n-affil)
Ketiga kebutuhan diatas terdapat
pada setiap pekerja dan manager dalam kadar yang berbeda-beda, bercampur jadi
satu yang menunjukkan gaya dan perilaku seseorang baik sebagai
individu yang termotivasi maupun cara dia memotivasi orang lain.
Kebutuhan Untuk Pencapaian (n-ach)
Kebutuhan Untuk Pencapaian (n-ach)
Orang yang tergolong n-ach adalah
pribadi yang termotivasi oleh pencapaian, dan karena itu selalu mencari
pencapaian, mengejar target, dan maju dalam pekerjaan. Ada kekuatan besar dalam
kebutuhan akan umpan balik untuk pencapaian dan kemajuan, serta hasrat kuat
untuk menyelesaikan pekerjaan.
Kebutuhan akan Kekuasaan dan Otoritas (n-pow)
Kebutuhan akan Kekuasaan dan Otoritas (n-pow)
Orang yang n-pow adalah orang yang
termotivasi akan otoritas. Ini menumbuhkan kebutuhan untuk berpengaruh, menjadi
efektif dan berdampak. Ada kebutuhan yang besar untuk memimpin dan
idenya diikuti. Juga termasuk motivasi dan kebutuhan untuk meningkatkan status
dan prestise persinal yang bersangkutan.
Kebutuhan untuk Beraffiliasi (n-affil)
Kebutuhan untuk Beraffiliasi (n-affil)
Orang n-affil adalah orang yang
termotivasi untuk beraffiliasi, atau memiliki kebutuhan untuk berteman dan
termotivasi dalam bernteraksi dengan orang lain. Kebutuhan ini menghasilkan
motivasi dan kebutuhan untk disenangi dan populer, Orang-orang seperti ini
adalah 'team player'.
Menurut McClelland, hampir setiap orang memiliki kombinasi dari ketiga karakteristik diatas dan pencampuran dari ketiganya itu menghasilkan kebutuhan untuk motivasi yang bias yang tampak dari perilaku kerja maupun gaya manajemen yang bersangkutan. McClelland mengingatkan bahwa bagi seorang manager, memiliki n-affil yang kuat dapat merusak tujuan ke-manager-annya, karena kebutuhan untuk disenangi, sehingga dapat mempengaruhi kapasitas pengambilan keputusannya.
Menurut McClelland, hampir setiap orang memiliki kombinasi dari ketiga karakteristik diatas dan pencampuran dari ketiganya itu menghasilkan kebutuhan untuk motivasi yang bias yang tampak dari perilaku kerja maupun gaya manajemen yang bersangkutan. McClelland mengingatkan bahwa bagi seorang manager, memiliki n-affil yang kuat dapat merusak tujuan ke-manager-annya, karena kebutuhan untuk disenangi, sehingga dapat mempengaruhi kapasitas pengambilan keputusannya.
Sedangkan n-pow yang kuat akan
menghasilkan komitmen dan etik kerja yang kuat bagi organisasi, dan karena
orang-orang n-pow tertarik akan peran kepemimpinan mereka mungkin tidak memiliki
cukup fleksibilitas atau keterampilan menangani
manusia.
Menurut McClelland, orang n-ach akan
menjadi pemimpin yang baik, meskipun ada kecenderungan untuk menuntut terlalu
banyak kepada anak buah dan sangat fokus akan pencapaian, sementara kebanyakan
orang tidak demikian.
Pesona utama dari hasil karya McClelland adalah motivasi untuk pencapaian, dan eksperimennya menggambarkan salah satu aspek dari teorinya tersebut yakni pengaruh pencapaian terhadap motivasi seseorang. Melalui eksperimennya ia menyatakan bahwa sementara kebanyakan orang tidak memiliki motivasi untuk pencapaian yang kuat, bagi mereka yang memilikinya akan memiliki perilaku yang konsisten dalam menetapkan tujuan.
Berikut ini eksperimennya:
Beberapa orang diminta melemparkan
gelang melewati palang di setengah tanah lapang. Tidak ada ketentuan dan
keharusan tentang jarak, dan kebanyakan orang terlihat melempar seenaknya,
dengan jarak yang acak, kadang dekat kadang jauh. Ternyata ada sekelompok kecil
orang, yang oleh McCleland dinyatakan sebagai memiliki motivasi untuk pencapaian
yang kuat, membuat pengukuran jarak untuk mengetahui tantangan yang ideal -
tidak terlalu mudah, tetapi masih memungkinkan.
Menariknya, hal itu terjadi juga di
bidang biologi yang dikenal dengan prinsip beban berlebihan atau 'overload
principle', yang umumnya dipakai dalam latihan fitnes , yakni dalam rangka
mengembangkan kekuatan tubuh atau fitnes latihan harus cukup menantang untuk
mencapai tingkat tertentu, tetapi tidak terlalu berlebihan yang menyebabkan
kerusakan atau sakit. McClelland mengidentifikasi adanya kesamaan kebutuhan
dalam keseimbangan tantangan untuk pendekatan orang-orang yang termotivasi untuk
pencapaian.
McClelland membandingkan antara orang-orang yang termotivasi untuk pencapaian dengan para penjudi, dan menolak konsepsi umum bahwa n-ach adalah orang-orang yang berani mengambil resiko. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang menetapkan tujuan yang mereka bisa usahakan dan upayakan, dan tujuan tersebut dipertimbangkan dapat dicapainya (dengan usaha keras). Karakter seperti ini biasanya dimiki oleh para pengusaha sukses wirausahawan.
Beberapa karakteristik orang-orang yang memiki sikap motivasi untuk pencapaian, menurut McClelland antara lain:
McClelland membandingkan antara orang-orang yang termotivasi untuk pencapaian dengan para penjudi, dan menolak konsepsi umum bahwa n-ach adalah orang-orang yang berani mengambil resiko. Sebaliknya, mereka adalah orang-orang yang menetapkan tujuan yang mereka bisa usahakan dan upayakan, dan tujuan tersebut dipertimbangkan dapat dicapainya (dengan usaha keras). Karakter seperti ini biasanya dimiki oleh para pengusaha sukses wirausahawan.
Beberapa karakteristik orang-orang yang memiki sikap motivasi untuk pencapaian, menurut McClelland antara lain:
- Pencapaian lebih penting dari pada hadiah materi atau finasial
- Mencapai tujuan memberikan kepuasan batin lebih besar dari pada menerima pujian atau pengakuan
- Hadiah finansial dipandang sebagai ukuran sukses, bukan tujuan itu sendiri
- Status dan Keamanan (finansial) bukan motivator utama
- Feedback sangat penting, agar bisa mengukur kesuksesan, bukan untuk alasan pengakuan atau pujian
- Orang n-ach selalu mencari cara-cara yang lebih baik
- Orang n-ach akan secara logis menyukai pekerjaan yang memberikan kebutuhan mereka, seperti adanya fleksibilitas dan peluang untuk menetapkan dan mencapai tujuan (mis. penjualan, manajemen bisnis, kewirausahaan).
McClelland sangat yakin bahwa orang
n-ach umumnya adalah orang-orang yang membuat sesuatu terjadi (make things happen
and get results), dan itu dilakukannya melalui
pengorganisasian orang dan sumberdaya meskipun mereka sering menuntut terlalu
banyak dari anak buahnya.
Anda bisa melihat perbandingan yang menarik dari teori McClelland diatas dengan berbagai model perilaku antara lain:
Anda bisa melihat perbandingan yang menarik dari teori McClelland diatas dengan berbagai model perilaku antara lain:
- John Adair's Action-Centred Leadership model: Manager yang termoticasi pada pencapaian sangat fokus pada Tugas, sering mengabaikan individu dan tim. Adapun orang atau manager n-ach adalah akan berorientasi pada Tim dan individunya.
- Katherine Benziger'sThinking Styles model: Pencapaian motivasi adalah 'double-frontal brain mode style'; n-ach adalah otak kanan; n-pow adalah otak kiri.
- DISC (Inscape, Thomas International, etc) system: N-ach adalah profil 'D' - results-driven, decisive, dominant, etc. N-ach adalah profil I (proactive) dan S (reactive). N-pow adalah profil S dan C .
- Hersey/Blanchard's Situational Leadership® model: N-aff cenderung menyukai gaya pada kuadran pertama dan kedua ('telling' and 'selling'); N-ach cenderung menyukai kuadran ketiga ('participating'); dan n-pow cenderung menyukai kuadran ke emat ('delegating').
- McGregor XY Theory: N-ach cenderung kearah gaya X-Theory, mengingat fokus terhadap tugas sangat tingi; n-pow managers adalah Theory X, dan n-affil adalah tipikal Teori Y
- Herzberg motivators and hygiene factors: Orang n-ach lebih reponsive terhadap Herzberg motivators dari pada orang n-affil dan n-pow.
0 comments:
Post a Comment