Di sebuah pedesaan, tempat di
mana tanah yang sangat subur dapat menumbuhkan tunas-tunas jagung, ada seorang
petani yang berhasil memenangkan kontes pertanian selama bertahun-tahun. Hal ini
menarik perhatian seorang wartawan, karena di desa itu ada puluhan petani yang
juga memiliki kebun jagung.
Untuk mengungkap rahasia kemenangan
selama bertahun-tahun itu, sang wartawan mengunjungi sang petani untuk wawancara
singkat.
“Apakah Anda memiliki rahasia khusus
untuk memenangkan kontes hasil panen jagung terbaik setiap tahun?” tanya sang
wartawan.
Petani yang tampak bersahaja itu
tersenyum lalu menjawab, “Saya tidak punya rahasia khusus, karena bibit jagung
milik saya yang memenangkan kontes, pada akhirnya selalu saya bagi-bagikan pada
petani lain, karena itu adalah bibit jagung
terbaik.”
Sang wartawan tampak bingung,
berarti semua petani memiliki bibit jagung yang sama-sama baik. “Mengapa Anda
membagikan bibit jagung terbaik? Bukankah semua petani di desa ini mengikuti
kontes yang sama, Anda tak takut kalah?”
Sang petani terkekeh pelan, “Aku
sama sekali tidak memikirkan menang ataupun kalah, anak muda. Kau harus tahu
bahwa angin dapat menerbangkan serbuk sari bunga-bunga jagung dan terbang dari
satu ladang ke ladang yang lain. Bila ada serbuk sari tanaman jagung dengan
bibit yang buruk terbang ke ladang jagungku, itu akan menurunkan kualitas jagung
saya dan juga seluruh hasil jagung penduduk desa ini. Saya ingin mendapat hasil
jagung terbaik, karena itulah saya menolong tetangga saya untuk mendapat bibit
jagung yang baik pula.”
Itulah gambaran seorang petani
jagung yang bijak dan dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Jika kita
ingin mencapai keberhasilan dalam hidup, maka menolong orang-orang yang dekat
dengan kita menjadi awal langkah sukses.
0 comments:
Post a Comment