Alkisah, seorang pengembara di
Baghdad pergi ke
berbagai negeri mencari kebahagiaan. Di sebuah oase, dia melihat seekor burung
pipit yang sangat indah. Dia berhasil menangkapnya. Burung ini ternyata bisa
bicara.
“Tuan, tolong lepaskan saya, nanti
permintaan tuan akan saya penuhi,” kata si burung.
“Baik, kalau dapat menjawab
pertanyaan saya, kamu saya lepaskan,” kata si
pengembara.
“Di
mana, kapan, dan bagaimana memperoleh kebahagian?” Tanya Si
Pengembara.
"Pertama, jangan percaya siapa pun kecuali
Tuhan. Kedua,
jangan berharap sesuatu yang kamu tak akan sanggup mendapatkannya. Ketiga, jangan sesali
kegagalan di masa lalu."Jawab Burung itu kepada
Pengembara.
Merasa puas, si Pengembara
melepaskan burung itu. Tapi, begitu dilepas, si burung meledek manusia tua itu.
“Dasar manusia bodoh,” kata burung.
“Sebetulnya, kalau tuan tidak
melepaskan saya, saya akan memberikan telur emas.”
Si
Pengembara sangat menyesal dan mengejar burung itu. Hewan ini lalu hinggap di
ranting pohon cemara. Pengembara yang penasaran ini lantas berusaha meraihnya
dan … dia terjatuh lalu pingsan.
Ketika Pengembara ini siuman, burung
tersebut mendekatinya.
“Dasar manusia, baru beberapa menit
saya beri petunjuk meraih kebahagiaan, kamu sudah lupa lagi. Ingat Tuan, apa
yang saya katakan tadi. Tuan jangan percaya pada siapa pun kecuali Tuhan! Saya
ini burung, mengapa Tuan percaya saya?”
"Kedua, tadi saya katakan jangan
berharap pada sesuatu dan serakah dengan mengandalkan kekuatan sendiri. Karena
Tuan melanggar, akhirnya Tuan jatuh dan pingsan.”
“Ketiga,” lanjut si
burung,
“Jangan sesali kegagalan atau
peristiwa yang sudah lewat. Mengapa Tuan menyesal? Bukankah apa yang Tuan
kerjakan, yakni melepaskan saya, sudah terjadi?” Sambil terbang
mengangkasa.
Jangan pernah menyesali hidup yang
saat ini anda jalani sekalipun itu hanya untuk satu hari. Hari-hari yang baik
memberikan kebahagiaan; hari-hari yang kurang baik memberi pengalaman;
kedua-duanya memberi arti bagi kehidupan ini. Berjalanlah ke depan jangan
menoleh ke belakang, jangan pedulikan sekeliling anda berlarilah pada tujuan dan
jangan berhenti karena pengalaman masa lalu atau kegagalan anda
dulu.
Ingatlah selalu bahwa seorang
pemenang bukanlah seorang yang tidak pernah gagal, melainkan mereka yang tidak
pernah menyerah terhadap kegagalan. Mungkin kita memiliki masa lalu yang kelam
atau gelap, atau bahkan mungkin apa yang kita kerjakan selalu gagal, dari dulu
tidak pernah berhasil. Jangan berhenti! Karena saat kita berhenti kita pasti
akan menoleh ke belakang, ke masa lalu yang buruk atau ke kegagalan yang justru
bukan memacu kita tapi malah membuat kita jatuh dan bersungut-sungut pada Tuhan.
Arahkanlah mata dan hati kita ke depan dan bergerak maju menuju kemenangan yang
akan diberikan Tuhan pada kita. Pergunakanlah waktu kita untuk terus menatap ke
depan, menebus waktu yang telah kita gunakan untuk sesuatu yang sia-sia sehingga
kita mengalami dapat meraih keberhasilan bersama
Tuhan.
Kenangan indah masa lalu hanya untuk
dikenang, bukan untuk diingat-ingat. Rasa takut bukanlah untuk dinikmati, tetapi
untuk dihadapi. Tak seorang pun sempurna. Mereka yang mau belajar dari kesalahan
adalah bijak. Menyedihkan melihat orang berkeras bahwa mereka benar meskipun
terbukti salah. Bila kita mengisi hati kita dengan penyesalan untuk masa lalu
dan kekhawatiran untuk masa depan, kita tak memiliki hari ini untuk kita
syukuri.
0 comments:
Post a Comment