Ketika seorang mengalami
kegagalan sepatutnya ia bertanggung jawab dan mengevaluasi tindakannya kenapa ia
gagal, sehingga kegagalan itu menjadi suatu hal yang berguna karena memberikan
ilmu yang paling jitu untuk mencapai kesuksesan.
Kebanyakan orang takut
untuk mengakui kesalahan dan melemparkannya kepada orang lain. Nah dari sinilah
mental pengecut sesorang akan kelihatan. Seberapa kuat ia mampu menghadapi
masalah yang ia ciptakan dan menyelesaikannya ataukah malah lari dari masalah?
Semua itu akan membentuk seseorang menjadi kuat atau lemah. Di setiap
tindakan akan menghasilkan akibat, dalam hal apapun. Dan akibat itu akan
berbentuk kebaikan atau keburukan. Namun, dari tiap keburukan yang terjadi, akan
menjadi sebuah pelajaran yang sangat berharga. Sebuah pepatah yang berbunyi
”Seorang buta tidak akan kehilangan tongkatnya untuk yang kedua kali” memiliki
makna yang luar biasa bagi saya.
Hal-hal yang buruk yang
pernah dialami kita akan bertahan lebih lama di memori kita, sehingga orang yang
pernah mengalami keburukan akan lebih hati-hati dalam melangkah di kemudian
hari. Seberapapun masalah yang sahabat timbulkan, hadapi!! Dan jadikan masalah
itu sebagai pelajaran yang mencambuk sahabat untuk lebih berlari kencang
mengejar impian sahabat.
Seorang pemimpin
mempunyai salah satu fungsi yang sangat penting yaitu pengambilalihan tanggung
jawab atas kinerja organisasi yang dipimpinnya. Semua keberhasilan dan kegagalan
dipikul oleh seorang pemimpin sehingga ia harus mampu untuk mengkoordinasikan
semua anggotanya dengan jiwa kepemimpinan yang
baik.
Apabila suatu ketika
organisasi yang dipimpinnya mengalami kemunduran prestasi, maka ia harus segera
melakukan evaluasi tanpa menyalahkan anggota yang dipimpinnya. Melempar
kesalahan kepada anggota justru akan memperburuk kinerja organisasi di masa
depan. Semua orang akan merasa senang ketika dipuji, karena apa yang telah ia
lakukan mendapatkan apresiasi positif dari lingkungannya, dan iapun akan bekerja
dengan lebih percaya diri dari sebelumnya.
Sebaliknya apabila
anggota organisasi dicaci maki dan disalahkan, maka ia cenderung akan marah
namun dipendam dalam hati. Ia merasa kinerjanya tidak dihargai, dan akhirnya di
masa depan ia tidak lagi semangat untuk mengerjakan tugas yang menjadi
kewajibannya. Di sinilah seni kepemimpinan berperan, seni bagaimana
memberikan teguran kepada anggota namun yang ditegur tidak merasa
tersinggung. Dalam sebuah rapat evaluasi, seorang pemimpin sangat lebih baik
berkata “ya, maaf ini kesalahan saya karena tidak memberikan penjelasan mengenai
tugas yang harus dikerjakan dengan jelas dan lengkap” dari pada seorang pemimpin
yang berkata “Dasar bawahan g*bl*k.. pekerjaan seperti itu saja tidak becus,
lulusan mana kamu?!”
Di sinilah arti
pentingnya sebuah kegagalan. Kita semua diberikan kebebasan untuk memilih
tindakan apa yang harus dilakukan ketika menghadapi kegagalan. Namun,
tindakan terbaik dari kegagalan adalah
belajar, bertanggung jawab dan bangkit untuk membuktikan bahwa kita semua bisa
sukses.
0 comments:
Post a Comment