Seorang
teman berkata, “Saya ingin sekali menulis, tapi saya tidak punya waktu. Saya
harus bekerja di siang hari dan harus mengurus anak sebelum dan sepulang kerja.
Bagaimana caranya?” Apa jawaban saya? “Memang, siapa yang punya
waktu?”
Saya menjawab dengan sebuah
pertanyaan, siapa yang punya waktu? Jawabannya adalah semua orang. Semua orang
punya waktu. Kita sama-sama memiliki waktu 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Coba
siapa yang hanya punya waktu 20 jam sehari? Atau hanya 5 hari dalam
seminggu?
Yang membedakan setiap
orang, bukan jumlah waktu yang dimiliki, karena semua orang memiliki waktu yang
sama. Yang membedakan adalah keputusan setiap
orang bagaimana menggunakan waktunya. Saya punya
waktu 24 jam, untuk apa saja yang memanfaatkan waktu saya? Anda juga punya waktu
24 jam, untuk apa saja waktu yang Anda punya?
Jujur, sering kali jawaban
saya bukan yang mereka (yang merasa tidak punya waktu) harapkan. Saya sendiri
tidak tahu jawaban apa yang mereka inginkan. Saya bukannya tidak berempati
terhadap orang yang sibuk dengan kewajibannya. Tetapi, kesibukan memang tidak
pernah habis, dan semua itu adalah keputusan Anda. Anda mau
menggunakan waktu Anda untuk
apa.
Toni Morrison, seorang ibu
tunggal yang harus mengurus 2 anak dan bekerja untuk menghidupi kedua
anak-anaknya memenangkan penghargaan Pulitzer dan hadiah nobel atas tulisannya.
Saat ditanya, bagaimana bisa menulis di tengah kesibukannya, dia
menjawab:
“Menulis di sela-sela
waktu.”
Mungkin ada yang membantah,
“Saya tidak punya sela-sela waktu!”
Sekali lagi, terserah Anda.
Apakah Anda mau memiliki “sela-sela waktu” atau tidak, semuanya pilihan dan
keputusan Anda.
“Tapi, banyak yang harus
saya lakukan!” Siapa yang tidak? Semua orang memiliki tugas yang harus
dilakukan. Hanya pemalas yang tidak memiliki kewajiban. Hanya pemalas yang
banyak memiliki waktu luang. Semua orang, yang sadar
akan kewajiban, akan selalu sibuk karena banyak yang harus dilakukan. Hanya
saja, apa yang harus Anda lakukan juga ada pilihan
Anda.
“Tapi…” Ssst, akan ada
banyak alasan yang mengatakan Anda tidak punya waktu. Saya tahu. Mengapa tidak
membuat alasan agar Anda bisa menyisihkan waktu? Jika Anda bertahan pada alasan
tidak punya waktu, maka Anda akan terus tidak punya waktu. Jika Anda membuat
alasan untuk mengambil keputusan menggunakan sebagian waktu untuk hal tertentu,
maka Anda pun akan punya waktu.
0 comments:
Post a Comment