Akhirnya dominasi Bill Gates memudar juga. Setelah
13 tahun berturut-turut bercokol sebagai orang terkaya di dunia versi majalah
Forbes, pendiri rakasasa peranti lunak Microsoft itu tergeser juga dari tahtanya.
Tahun ini, orang tertajir sejagad adalah Warren Buffett, seorang pebisnis dan
investor yang ketajamam pikirannya amat luar biasa sehingga ia diibaratkan
sebagai perpaduan antara fisikawan Einstein, seniman Picasso dan raja kaya raya
pencipta koin emas Croesus, dalam satu tubuh.
Gates bisa saja tetap terkaya tahun ini
jika saja ia tidak ingin mengakuisisi Yahoo!. Langkahnya menawar Yahoo! awal
Februari lalu diragukan pasar, sehingga harga saham Microsoft terus anjlok. Bahkan
sehari sebelum Microsoft mengumumkan penawarannya ke Yahoo!, nilai sahamnya
merosot 13%. Akibatnya, harta Gates yang sebagian besar masih tertumpu di
Microsoft, pun ikut tergerogoti.
Secara keseluruhan kekayaan Gates hanya naik US$ 2 miliar tahun lalu menjadi US$ 58 miliar. Sedangkan menurut Forbes, harta Buffett meroket US$ 10 miliar pada saat yang sama menjadi US$ 62 miliar!. Angka yang luar biasa besar. Uang sebesar itu bisa untuk membiayai belanja negara kita sedikitnya selama delapan tahun bulan! (sementara negara kita sendiri ngutang ke mana-mana untuk membiayai APBN setiap tahun!)
Dahsyatnya, kekayaan yang teramat
sebesar itu bisa ia raih hanya dalam tempo sekitar 36 tahun dan hanya dengan
modal sebesar US$ 100.
Cerita mengenai Sang Bijak dari Omaha
ini sudah bertebaran di mana-mana. Begitu banyak buku yang membahas investor
kelas wahid ini. Langkah-langkah bisnisnya begitu mempesona dan cerdik sehingga
ia selalu menjadi buruan para jurnalis bisnis. Begitu banyak pula media yang
sudah menuliskan profilnya. Nyaris, setiap langkah Buffet adalah langkah
investasi, dengan membeli saham perusahaan.
Langkah strategis awal Buffett dimulai
tatkala ia membeli saham perusahaan tekstil Berkshire Hathaway pada 1962. Ia
berhasil menjadi pemegang saham terbesar tiga tahun kemudian. Ia secara cerdik
menginvestasikan uang nganggur perusahaan. Ia misalnya membeli perusahaan
asuransi, perusahaan permata, utilitas, dan makanan melalui Berkshire. Lewat
perusahaan ini pula ia menguasai beberapa perusahaan kelas dunia seperti Coca
Cola, WellsFargo dan Kraft Food. Langkah terbarunya, Desember lalu ia
mengakuisisi perusahaan manufaktur dan jasa Momon Holding sebesar US$ 4,5
miliar.
Luar biasa !!!
Bagi saya sendiri, sosok Buffet amat
menarik dan inspiratif, sedikitnya karena tiga hal.
Selalu Menciptkan Nilai Tambah
Perusahaan yang dibelinya selalu
diperbaiki sebaik mungkin, fundamental bisnisnya ditingkatkan sehingga kinerja
keuanganya mengkilat. Perusahaan yang tadinya mau bangkrut, di tangannya bisa
berubah menjadi perusahaan seksi yang menarik minat banyak investor lain. Tidak
heran jika harga saham Berkshire Hathaway yang dipakai sebagai alat untuk
membeli banyak perusahaan - pun terus meroket di pasar modal. Harga saham
Berkshire Hathaway medio Juli 2007 - Januari 2008 misalnya, melejit sebesar
35%. Bahkan Desember lalu, harga sahamnya menembus level tertinggi sepanjang
masa, menjadi US$ 150.000 per lembar.
Kemampuannya menciptakan nilai tambah
ini sudah kelihatan sejak kecil. Ketika berumur 11 tahun misalnya, ia hanyalah
seorang loper koran. Tapi ia memanfaatkan waktunya juga untuk keliling lapangan
golf, mencari bola golf yang hilang, dan menjualnya dengan harga murah ke
pemain golf di sekitar lapangan golf tersebut.
Pada umur 14 tahun, saat Buffet masih
duduk di banku SMA, dia memulai bekerja sehingga memiliki uang sebesar $ 1,200
untuk membeli 40 ha tanah pertanian yang akhirnya dia sewakan pada petani
lokal. Dari sini ia sudah menciptakan passive income dari sewa lahan.
Bukan Spekulan
Citra pemain saham biasanya tak
jauh-jauh dari citra seorang spekulan: beli saat harga rendah, jual saat harga
tinggi. Buffett bukanlah Gergo Soros, sang spekulan valas (forex) kelas kakap,
yang sempat diisukan sebagai orang yang bertanggungjawab terhadap merosotnya
nilai rupiah terhadap US$ pada awal keruntuhan presiden Soeharto, tahun 1998.
Buffet sadar, permainan jangka pendek
tidak menguntungkan. Hal ini ia pelajari sejak umur 11 tahun — saat ia membeli
saham pertamanya, Cities Services, seharga $38,25 per lembar. Setelah itu, dia
menjual kembali saham tersebut seharga $40. Ternyata, harga saham yang
dijualnya naik terus dan beberapa tahun kemudian mencapai $200 per lembar. Dari
pelajaran itulah ia berkesimpulan untuk tidak erburu-buru untuk melepas
sahamnya.
Langkah bisnis Buffett akhirnya adalah
tentang investasi jangka panjang, pada saham-saham perusahaan yang produknya ia
kenal dengan baik. Itu sebabnya,ia tidak pernah mau membeli saham Microsoft
atau perusahaan dotcom. Meski ia pernah ditertawakan investor lain karena keenganannya
ini, kini ia justru tertawa paling akhir karena sebagian besar investasi di
dotcom hangus. Ia selamat dari badai dotcom awal tahun 2.000-an karena sama
sekali tidak ikut-ikutan investasi di sana.
Investasi jangka panjang juga bermakna bisnis.
Buffett tidak pernah menerapkan prinsip beli saham, tapi membeli bisnis (buying
a business not share). Meski saham Coca-Cola sempat ambruk pada 1998-1999, ia
tetap bersandar pada tren jangka panjang. Ia pertahankan saham Coca-Cola hingga
kini.
Sederhana dan Tidak Pelit
Buffett sesungguhnya sudah lama berjanji
untuk menyumbangkan hartanya manakala ia meninggal. Namun, Juni 2006 lalu,
Buffett bertindak lebih cepat, dengan mendermakan sebagian besar sahamnya di
Berkshire. Total dermanya saat itu mencapai US$ 31 miliar alias sekitar 300
triliun rupiah, hampir separo anggaran belanja negara (APBN) kita tahun lalu!
Tak mengherankan jika amal itu tercatat sebagai donasi terbesar dalam sejarah
Amerika. Uniknya, sebagian derma itu diserahkan ke Bill and Melinda Gates
Foundation. Dana tersebut merupakan dua kali dana yang biasa dikumpulkan
yayasan Bill and Melinda Gates selama ini.
Dengan hartanya yang begitu melimpah,
Buffett bisa saja hidup semewah mungkin di mana saja yang ia maui. Namun ia
memilih hidup sederhana di rumah yang dibelinya empat dekade lalu di Omaha.
Menurut majalah Adbuster, ia hanya punya dua jet pribadi dan satu yacht mewah
untuk untuk ber-glamour-ria. Kalah jauh dibanding kemewahan para pebisnis dan
pesohor lain yang kekayaannya justru terpaut jauh di bawahnya.
Petikan wawancara dengan Warren
Buffett
Berikut ini adalah wawancara yang
pernah ia lakukan dengan CNBC.
Dalam wawancara tersebut ditemukan
beberapa aspek menarik dari hidupnya :
Ia membeli saham pertamanya pada umur 11
tahun dan ia sekarang menyesal karena tidak memulainya dari masih muda.
Pesan :
Anjurkan anak anda untuk berinvestasi [ Encourage your children to invest ]
Ia membeli sebuah kebun yang kecil pada
umur 14 tahun dengan uang tabungan yang didapatinya dari hasil mengirimkan
surat kabar.
Pesan : Dorong
Anak Anda untuk mulai belajar berbisnis [ Encourage your children to start some
kind of business ]
Ia masih hidup di sebuah rumah dengan 3
kamar berukuran kecil di pusat kota Ohama, yang ia beli setelah ia menikah 50
tahun yang lalu. Ia berkata bahwa ia mempunyai segala yang ia butuhkan dalam
rumah itu. Meskipun rumah itu tidak ada pagarnya.
Pesan : Jangan
membeli apa yang tidak dibutuhkan, dan dorong Anak Anda berbuat yang sama. [
Don’t buy more than what you “really need” and encourage your children to do
and think the same ]
Ia selalu mengemudikan mobilnya seorang
diri jika hendak bepergian dan ia tidak mempunyai seorang supir ataupun
keamanan pribadi.
Pesan : Jadilah
apa adanya. [ You are what you are ]
Ia tidak pernah bepergian dengan pesawat
jet pribadi, walaupun ia memiliki perusahaan pembuat pesawat jet terbesar di
dunia.
Pesan : Berhematlah
[ Always think how you can accomplish things economically ]
Berkshire Hathaway, perusahaan miliknya,
memiliki 63 anak perusahaan.
Ia hanya menuliskan satu pucuk surat
setiap tahunnya kepada para CEO dalam perusahaannya, menyampaikan target yang
harus diraih untuk tahun itu.
Ia tidak pernah mengadakan rapat atau
menelpon mereka secara reguler.
Pesan : Tugaskan
pekerjaan kepada orang yang tepat [ Assign the right people to the right jobs ]
Ia hanya memberikan 2 peraturan
kepada para CEOnya.
Peraturan nomor satu adalah :
Jangan pernah sekalipun
menghabiskan uang para pemilik saham.
Peraturan nomor dua :
Jangan melupakan peraturan nomor satu.
Pesan : Buat
Tujuan yang jelas dan yakinkan mereke untuk fokus ke tujuan. [ Set goals and
make sure people focus on them ]
Ia tidak bersosialisasi dengan
masyarakat kalangan kelas atas. Waktu luangnya di rumah ia habiskan dengan
menonton televisi sambil makan pop corn.
Pesan : Jangan
Pamer, Jadilah diri sendiri & nikmati apa yang kamu lakukan [ Don’t try to
show off, just be your self and do what you enjoy doing ]
Bill Gates, orang terkaya di dunia bertemu
dengannya untuk pertama kalinya 5 tahun yang lalu. Bill Gates pikir ia tidak
memiliki keperluan yang sangat penting dengan Warren Buffet, maka ia mengatur
pertemuan itu hanya selama 30 menit. Tetapi ketika ia bertemu dengannya,
pertemuan itu berlangsung selama 10 jam dan Bill Gates tertarik untuk belajar
banyak dari Warren Buffet. Warren Buffet tidak pernah membawa handphone dan di
meja kerjanya tidak ada komputer.
Berikut ini adalah nasihatnya
untuk orang-orang yang masih muda:
Hindarilah kartu kredit dan
berinvestasilah untuk diri Anda sendiri dan ingat :
Uang tidak menciptakan orang tetapi
oranglah yang menciptakan uang.
Hiduplah secara sederhana.
Jangan selalu lakukan apa yang orang
lain katakan, dengarkanlah mereka, namun lakukan apa yang menurut Anda baik.
Jangan memaksakan diri untuk memiliki
barang-barang bermerk, pakailah apa yang sekiranya nyaman bagi Anda.
Jangan memboroskan uang Anda untuk
hal-hal yang tidak diperlukan;
gunakanlah uang untuk membantu mereka
yang kekurangan. Biar bagaimana pun orang lain tetap tidak dapat mengatur hidup
Anda sendiri. Andalah yang mengendalikan hidup Anda sepenuhnya.
0 comments:
Post a Comment