FREE $25

Wednesday, January 2, 2013

HATI-HATI DENGAN COMFORT ZONE

Saat kita terlena dengan keadaan nyaman justru saat itu kita sedang menidurkan potensi kita dan secara tidak sadar membelengu kemampuan yang kita miliki. Kita tidak berani mengambil tidakan kongkrit untuk melakukan suatu perubahan. Ketakutan selalu membayangi jika seandainya harus berubah karena sudah merasa sangat nyaman dengan keadaanya. Akibatnya kita tidak mau berpikir bahwa segala kejadian sebenarnya tidak tidak akan selamanya selalu aman dan nyaman. Perubahan itu selalu terjadi sebagai sebuah dinamika kehidupan, tak terkecuali jika kita tidak berhati-hati dengan comfort zone ini maka kita akan tergilas dengan perubahan yang terjadi diluar sana.

Ini merupakan peringatan bagi kita agar tidak terperangkap dalam kenyamanan dimana segalanya merasa telah cukup dan tersedia tapi kemudian menyesal dikemudian hari. Perhatikanlah lingkungan sekitar pasti ada teman yang sudah masuk kesebuah Comfort Zone atau mungkin diri kita sendiri. Bahkan mungkin Bos Anda pun sudah masuk kedalam perangkap tersebut. Keterlenaan memasuki daerah itu menjadikan status usahanya pun masuk kedaerah darurat. Ingatlah selalu ada keju gratis dalam perangkap tikus.

Tulisan ini bukan berarti mengajak Anda semua berubah lalu meninggalkan pekerjaan yang menjadi tiang penyangga penghasilan Anda. Cuma yang mesti diingat kadang dalam suatu pekerjaan pun karena sudah merasa cukup aman dan nyaman sehingga merubah pola pikir kita menjadi lebih santai. Kita enggan berpikir lebih keras lagi dan membiarkan semua berjalan tanpa ada perubahan berarti. Bekerja hanya berdasarkan kewajiban saja tanpa nilai lebih yang dapat diandalkan. Begitupun dengan para pemimpinya, hanya menyerahkan segala sesuatu urusan pada bawahnnya atau sebaliknya. Seandainya anda merasa dalam zona tersebut segerah keluar untuk berubah, bekerjalah lebih produktif lagi.

Semasa saya bekerja banyak diantara rekan-rekan saya begitu nyaman dengan keadaannya. Hingga suatu saat dikarenakan perusahaan merugi akibat menurunnya produktifitas, sehingga berniat merampingkan karyawan yang kurang produktif, disitulah mereka mulai berfikir dan menyesali kinerjanya selama ini.

Munculnya kesadaran dalam diri untuk berubah dan lebih profesional di bidangnya adalah suatu hal yang sebelumnya tidak pernah dilakukan dengan serius karena kita cenderung nyaman dengan keadaan saat ini, yakni berada di "comfort zone." Kita tidak menyadari bahwa tantangan dan ancaman dari luar semakin hari semakin kuat. Jika kita tidak segera bergerak keluar zona nyaman ini kita akan tergeser dan setelah semua jatuh, yang ada hanyalah penyesalan.

Jadi berhati-hatilah dengan situasi ini, karena tantangan yang paling berat adalah keluar dari Comfort Zone.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...