Bagi sebagian besar
orang, bekerja adalah beban. Kita mendengar ungkapan TGIF (Thank God It’s
Friday), I Hate Monday, yang menunjukkan betapa kita merasa segan untuk memulai
rutinitas pekerjaan hari demi hari. Dengan pola pikir seperti ini, kita tidak
akan pernah mencapai hal-hal terbaik dalam hidup kita. Bagi kita bekerja adalah
sekedar mengumpulkan uang kemudian untuk dinikmati-sekedar untuk bertahan hidup.
Padahal sesungguhnya bekerja adalah lebih dari sekedar mencari nafkah. Makna
bekerja lebih dari sekedar itu semua. Bekerja adalah perwujudan misi atau
keberadaan kita dalam tubuh manusia kita. Sebagai makhluk spiritual kita
memiliki tugas atau maksud keberadaan kita di dunia. Oleh karena itu penting
bagi kita untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan misi hidup kita.
Pekerjaan yang dapat memberi kita perasaan istimewa, pekerjaan yang kita cintai
dan tekuni sepenuh hati. Seperti kutipan pembuka Bab 13 buku SQ: Connecting
with Our Spiritual Intelligence karya Danah Zohar dan Ian Marshall, yang
berbunyi:” It useless
to waste your life on one path, especially if that path has no heart. Before you
embark on a path, you ask the question: Does this path have a heart? If the
answer is no, you will know it, and then you must choose another path. A path
without heart is never enjoyable. You have to work hard even to take it. On the
other hand, a path with heart is easy, it does not make you work at liking
it. Kutipan tersebut menunjukkan tanda atau indikator
apakah pekerjaan yang dapat menuntun kita kepada takdir kita atau tujuan hidup
kita. Kuncinya adalah hati.
Seseorang
mungkin cukup beruntung telah dapat menemukan sebuah jalan hidup yang murni
dengan hati ketika usianya masih muda. Namun tidak sedikit pula yang belum
menemukan makna atau jalan hidupnya ketika usianya sudah menjelang senja. Tetapi
sejarah membuktikan bahwa banyak sekali mereka yang mencapai makna hidupnya pada
usia senja, sebagai contoh: Kolonel Sanders (Kentucky Fried Chicken), Ray Krock
(Mc Donalds), Michael Angelo (pelukis kubah Katedral Santo Petrus di Vatikan),
Daniel Defoe (penulis buku Robinson Crusoe) dan masih banyak
lagi.
Bekerja
dengan Penuh Cinta
Cinta
terhadap sesuatu, termasuk pekerjaan atau hobi dapat mewujudkan sebuah prestasi
yang gemilang dalam bidang pekerjaan atau hobi kita. Jika kita mencintai apa yang
kita kerjakan sehari-hari, kita dapat meraih hasil yang terbaik. Semua orang
yang sukses adalah mereka yang mencintai apa yang mereka kerjakan. Sebagai
teladan kita lihat Warren Buffet, salah seorang terkaya di dunia. Pada suatu
hari dalam sebuah seminar di Universitas Nebraska dia ditanya rahasia
kesuksesannya. Dia menjawab bahwa apa yang dia lakukan tidak ada yang istimewa,”
Saya tidak berbeda dari Anda sekalian,”katanya. “Jika ada, perbedaannya hanya
bahwa saya bangun setiap pagi dan memiliki kesempatan untuk melakukan apa yang
saya cintai setiap harinya.”
Dengan melakukan apa yang kita
cintai untuk orang-orang yang kita cintai, kita akan memperoleh hal-hal terbaik
yang dapat ditawarkan kehidupan ini kepada kita. Intinya, cintai pekerjaan kita
atau carilah pekerjaan yang kita cintai. Banyak orang sukses karena menekuni dan
melakukan hal-hal yang mereka cintai dengan kesungguhan hati.
0 comments:
Post a Comment