Apa yang terlintas di benak Anda saat membaca kata “sibuk”? Sebagian besar pasti berpikir tentang segudang kegiatan dan pekerjaan yang harus diselesaikan bukan? begitu pula dengan saya.
Saya berpikir orang yang sibuk itu punya banyak pekerjaan yang harus diselesaikan. Suatu pekerjaan yang seharusnya penting dan bisa menghasilkan sesuatu yang berarti. Tapi sadarkah kita bahwa tidak selalu kesibukan kita itu membuahkan “hasil”? Orang yang sibuk belum tentu produktif menghasilkan sesuatu. Jika kita sedang sibuk melakukan pekerjaan, tentunya kita semua tidak ingin kesibukan kita itu menjadi suatu hal yang sia-sia bukan? Karena itu mari kita belajar membedakan antara bekerja yang produktif dengan bekerja yang hanya sekedar sibuk saja. Berikut 7 poin yang pernah saya baca tentang membedakan antara sibuk dan produktif.
1. Apa yang dihasilkan?
Saat kita melakukan pekerjaan, kita harus tahu terlebih dulu apa yang akan dihasilkan dari pekerjaan tersebut. Kerjakanlah pekerjaan yang hasilnya lebih bermanfaat bagi kita atau bagi orang-orang di sekitar kita terlebih dahulu.
2. Antara bekerja dan cara mengerjakannya
Terkadang tanpa sadar kita bisa terlalu lama berpikir tentang bagaimana cara mengerjakan suatu pekerjaan agar lebih cepat selesai atau hasilnya lebih baik. Padahal waktu terus berjalan dan kita bahkan belum memulai apa yang seharusnya kita kerjakan. Atau tidak jarang kita terlalu sibuk mengatur jadwal sampai akhirnya kita tidak punya waktu untuk mengerjakan apa yang tertulis dalam jadwal tersebut.
3. Bekerja sama dan bertanggung jawab
Sesibuk apa pun kita, jika kita memiliki partner yang bertanggung jawab dan dapat bekerja sama dengan baik maka aktivitas kita bisa lebih terkontrol. Percayalah bahwa kebanyakan orang-orang yang memilih untuk bekerja sendiri tanpa bantuan siapa pun akan terlibat dalam kesibukan yang tak kunjung habis dan akhirnya tidak membuahkan hasil yang maksimal. Sediakanlah waktu untuk berdiskusi dengan partner kita sebelum memulai pekerjaan dan kemudian mengevaluasi pekerjaaan yang sudah selesai kita kerjakan.
4. Teknik Pomodoro
Seorang ahli bernama Francesco Cirillo menciptakan teknik untuk fokus yang dinamai teknik pomodoro. Teknik ini membantu orang agar bisa lebih fokus. Teknik ini cukup sederhana, terdiri dari 5 langkah :
- Tulis semua pekerjaan yang harus dikerjakan
- Tentukan berapa lama waktu Anda bisa fokus, misalnya 25 menit. Pasang alarm untuk 25 menit.
- Fokus dan kerjakan pekerjaan tersebut sampai alarm berbunyi, lalu cek kemajuan pekerjaan Anda.
- Setelah 25 menit berlalu, ambil waktu istirahat kurang lebih 5 menit saja. Kemudian lanjutkan bekerja dan berhentilah setiap 25 menit.
- Tiap 4×25 menit, waktu istirahat diperpanjang, misalnya 15 menit.
5. 5 Hal sehari
Tiap hari, pastikan Anda melakukan 5 hal (atau jumlah lain sesuai dengan kemampuan Anda) yang bisa membantu meraih tujuan Anda. Ini bisa juga digunakan dalam memecah pekerjaan besar menjadi pekerjaan kecil. Yang diperlukan di sini adalah konsisten. Jika Anda konsisten mengerjakan pekerjaan kecil tersebut, pada akhirnya nanti tujuan Anda akan tercapai dan kesibukan Anda menjadi produktif dan tidak sia-sia.
6. Hindari Multitasking
Tidak banyak orang yang bisa melakukan beberapa pekerjaan sekaligus dan hasilnya akan baik semuanya. Justru kebanyakan tindakan multitasking ini hanya akan membuat Anda tampak sibuk namun pada akhirnya tidak menghasilkan sesuatu yang maksimal.
7. Seimbangkan Jadwal
Keseimbangan dalam bekerja juga tidak kalah penting. Kita seharusnya bisa lebih mengatur waktu bekerja kita. Perhatikan seluruh jadwal kegiatan kita, apakah sudah seimbang antara waktu untuk bekerja, waktu untuk beristirahat, dan waktu untuk beraktivitas normal? jika belum, mari kita seimbangkan. Keseimbangan jadwal akan membuat Anda terhindar dari stres akibat terlalu banyak bekerja. Tentunya kalau pikiran kita jernih dan tidak stres, kita dapat lebih produktif lagi dalam pekerjaan kita bukan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment